Berpuasa di bulan Ramadhan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim. Tujuan utamanya tentu saja oleh karena puasa merupakan ibadah yang wajib. Namun, ada suasana yang khas di bulan Ramadhan yang juga bisa mendorong banyak orang menanti-nantikan bulan yang penuh berkah ini.
Umat muslim memang selalu berupaya untuk menyemarakkan ibadah di bulan Ramadhan. Bahkan meskipun seperti sekarang ini, di tengah pandemi virus corona yang membuat kita harus menjaga jarak satu sama lain. Namun hal ini tidak mengurangi semangat ibadah umat Muslim saat di bulan Ramadhan.
Salah satu yang perlu diketahui adalah bagi para wanita muslimah. Wanita muslimah diberikan karunia khusus oleh Allah SWT, yaitu kehamilan. Mengandung buah hati merupakan anugerah yang perlu dijaga karena begitu besar harganya meskipun bukan hal yang mudah untuk dijalani. Lantas, apakah wanita hamil diperbolehkan berpuasa? Jika boleh, bagaimana agar wanita hamil tetap sehat, nutrisi apa yang perlu dikonsumsi?
Puasa Tidak Mengganggu Kehamilan Muda
Berpuasa bagi ibu hamil saat trimester awal kehamilan tergolong sedikit beresiko bagi ibu hamil. Ketika hamil muda, tubuh banyak membutuhkan nutrisi-nutrisi penting untuk men-support pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Hamil muda merupakan saat dibutuhkannya berbagai asupan nutrisi dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sehingga apabila menjalankan puasa dalam kondisi seperti ini, dikhawatirkan ibu hamil memiliki risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah atau BBLR. Di samping itu dehidrasi selama puasa juga dapat mempengaruhi penurunan fungsi ginjal dan berkurangnya jumlah cairan yang mengelilingi janin.
Namun, beberapa penelitian melaporkan bahwasanya puasa saat hamil muda tidak mempengaruhi janin dan kehamilan. Contohnya seperti penelitian di Iran tahun 2010 yang menyatakan bahwa wanita hamil muda yang melakukan puasa dengan asupan gizi yang tepat, tidak akan memberi dampak pada pertumbuhan bayi dan waktu kelahiran bayi. Untuk lebih jelasnya, carilah tips berpuasa bagi ibu hamil atau berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter kandungan.
Makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil saat sebelum berpuasa
Menjalankan puasa atau tidak merupakan suatu pilihan bagi ibu hamil. Kemampuan menjalankan ibadah ini tergantung pada kondisi fisik ibu hamil dan kondisi janinnya. Jika ibu hamil tetap ingin menjalankan puasa, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah menu-menu yang dikonsumsi selama berbuka dan sahur. Satu lagi yang perlu diingat bahwasanya janin butuh asupan nutrisi yang tepat agar bisa berkembang dengan baik.
Setiap menu makanan yang dikonsumsi saat berbuka maupun sahur harus berpatokan pada gizi seimbang. Seperti menu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Contohnya adalah nasi, beras merah, daging, ikan, sayuran hijau, buah dan susu. Menu dengan nutrisi yang lengkap akan membantu kebutuhan gizi janin.
Untuk makanan berkarbohidrat, pilihlah makanan yang berkarbohidrat kompleks, seperti beras merah, gandum, oatmeal , dan kacang-kacangan. Untuk serat dan vitamin konsumsilah makanan seperti sayur, buah dan biji-bijian. Beberapa makanan tersebut memiliki waktu pencernaan yang lama sehingga lebih lama menahan rasa lapar. Serat juga bisa mencegah konstipasi ketika buang air.
Perbanyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein seperti daging, ayam, telur, ikan dan kacang. Protein dalam jumlah yang tepat akan mendukung tumbuh kembang janin. Perbanyak makanan yang mengandung kalsium seperti keju, susu, dan yoghurt. Makanan ini akan membantu asupan kalsium untuk janin.
Banyak minum air putih. Sebaiknya ibu hamil minum sekitar 2 liter atau delapan gelas sehari untuk mencegah dehidrasi. Hindari juga minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda. Minuman ini akan membuat ibu hamil sering buang air kecil, sehingga menimbulkan kekurangan cairan tubuh. Pola makanan dengan gizi seimbang di atas, dibarengi dengan asupan air yang cukup akan menjaga nutrisi ibu hamil selama puasa.
Makanan yang harus dibatasi oleh ibu hamil
Batasi mengkonsumsi makanan manis. Makanan manis dapat membantu meningkatkan gula darah yang cenderung turun saat berpuasa, namun setelah itu dapat mengakibatkan penurunan kadar gula yang cepat. Hal ini membuat ibu hamil merasa lemas, lelah, dan lebih cepat merasakan lapar. Kebiasaan menyantap takjil yang manis dapat diganti dengan buah-buahan di awal berbuka. Hal ini dapat menyediakan energi saat awal berbuka.
Batasi juga makanan yang mengandung kadar lemak tinggi. Seperti gorengan, kulit ayam, daging berlemak, cake, burger, pizza, donat, dan lainnya. Beralih dengan makanan yang mengandung lemak baik, seperti alpukat, ikan, keju, kacang, dan lainnya. Makanan ini akan membuat energi bertahan lebih lama.
Sekali lagi, ini adalah pilihan bagi tiap-tiap ibu hamil untuk menjalankan ibadah puasa atau tidak. Jika memilih untuk menjalankan puasa, sangat diperlukan dukungan dari suami, orang tua, dan orang sekitar bagi ibu hamil untuk menjalankan puasa. Karena orang-orang sekitar dapat membantu mengingatkan ibu hamil untuk tetap menjaga asupan nutrisi ibu hamil selama puasa. Keyakinan dalam melakukan ibadah juga akan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan ibu hamil dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan.
Disarankan juga untuk selalu memperhatikan kondisi kehamilan saat berpuasa dan berkonsultasi dengan dokter. Semoga bagi para ibu hamil yang tetap menjalankan ibadah puasa diberikan kelancaran.
Itu dia ulasan terkait nutrisi bagi ibu hamil agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi para ibu. Simak ulasan menarik lainnya seputar kehamilan dan aqiqah di halaman aqiqahsatu.com.